Senin, 19 Juni 2017

CONTOH TEKNOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN

1. CT-scan





Melacak penyakit dengan CT Scan - alodokter 
CT Scan menggabungkan serangkaian pemindaian X-ray yang diambil dari berbagai sudut yang berbeda. Kemudian komputer akan memproses sehingga menghasilkan gambar tulang dan jaringan lunak di dalam tubuh.

Membantu Proses Diagnosis

CT scan adalah mesin pemindai berbentuk lingkaran yang besar, cukup untuk dimasuki orang dewasa dengan posisi berbaring. Alat ini dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memonitor beragam kondisi kesehatan. Kemungkinan dokter akan merekomendasikan CT scan untuk dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti:
  • Melakukan diagnosis kelainan otot dan tulang, seperti tumor atau retak pada tulang.
  • Menentukan lokasi tumor, infeksi, atau bekuan darah.
  • Memandu prosedur medis ketika melakukan operasi, biopsi, atau terapi radiasi.
  • Mendeteksi dan memonitor kondisi dan penyakit tertentu, seperti kanker, sakit jantung, nodul pada paru-paru, dan massa pada hati.
  • Mencari tahu cedera atau pendarahan internal.
Penggunaan CT scan kini juga makin banyak digunakan sebagai pemindaian penyakit atau sebagai langkah preventif. Misalnya CT scan pada usus besar bagi pasien yang memiliki risiko tinggi terkena kanker usus besar atau pemindaian jantung secara lengkap pada pasien dengan risiko tinggi penyakit jantung.

Bagian Tubuh yang Dipindai 

Selama pemeriksaan dengan CT scan, Anda akan diminta untuk berbaring di atas sebuah tempat tidur yang dapat bergerak masuk dan keluar secara otomatis. Petugas bagian radiologi atau radiografer yang membantu pemeriksaan akan menempatkan posisi Anda dengan tepat hingga bagian tubuh yang diperiksa dapat terpindai dengan jelas.Beberapa bagian tubuh berikut sering diperiksa menggunakan CT scan untuk mengetahui kondisi-kondisi khusus, seperti:
  • Kepala. CT scan biasanya digunakan di bagian kepala untuk mendeteksi jaringan yang mati akibat stroke, tumor, jaringan yang mengeras akibat tumpukan kalsium, pendarahan, dan trauma pada tulang.
  • Paru-paru. Pemindaian dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya perubahan akut atau kronis pada bagian dalam paru-paru. CT scan yang dapat dilakukan dari berbagai sudut dapat lebih akurat dibandingkan pemindaian X-ray dua dimensi.
  • Jantung. Dengan kemampuan rotasi per detik yang dikombinasikan dengan potongan gambar dengan resolusi dan kecepatan tinggi, CT scan mampu memberikan hasil pencitraan arteri koroner yang baik.
  • Rongga perut dan panggul. Pemindaian dengan CT scan merupakan metode sensitif yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit pada organ-organ di rongga perut. Dokter sering memanfaatkan untuk menentukan tingkat kanker dan perkembangannya. Juga dapat dilakukan untuk memeriksa penyebab sakit perut akut.
  • Tulang. CT scan sering digunakan untuk memindai kondisi patah tulang kompleks, terutama di sekitar sendi, karena kemampuannya untuk merekonstruksi lokasi dari berbagai sudut. Patah tulang, cedera ligamen, dan dislokasi dapat ditemukan dengan mudah.

Mempertimbangkan Faktor Risiko

Selama proses CT scan, Anda akan terpapar oleh tingkat radiasi yang lebih tinggi dibandingkan pemindaian X-ray biasa. Radiasi ini kemungkinan akan sedikit meningkatkan risiko kanker. Meski demikian, CT scan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan dengan tingkat risiko yang tergolong kecil.Dokter akan menggunakan tingkat radiasi serendah mungkin. Mesin dan teknik terbaru dapat membuat radiasi yang Anda peroleh makin sedikit. Konsultasikan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko yang ada sebelum melakukan CT scan.
Paparan radiasi dari CT scan sebaiknya dijauhi oleh ibu hamil. Pertimbangkan kembali jika Anda memiliki kemungkinan hamil pada saat akan melakukan CT scan. Kemungkinan dokter akan menyarankan jenis pemindaian lain, seperti ultrasound atau magnetic resonance imaging (MRI) guna menghindari risiko pada janin.
Selain itu, anak-anak juga memiliki risiko yang lebih besar terhadap paparan radiasi dibandingkan orang dewasa. CT scan hanya dapat dilakukan jika memang sangat diperlukan pasien anak-anak.

Langkah-langkah Persiapan

Sebelum menjalani proses CT scan, Anda akan ditanyai mengenai kondisi kesehatan pada saat ini, konsumsi obat tertentu, dan kemungkinan memiliki alergi. Berikut ini langkah-langkah yang perlu diketahui sebelum menjalani CT scan.
  • Saat akan menjalani CT scan, Anda akan diminta untuk mengganti baju dengan pakaian khusus yang disediakan pihak rumah sakit. Anda juga akan diminta untuk melepas semua perhiasan sebab logam dapat mengganggu proses pemindaian.
  • Jika CT scan dilakukan pada bagian kepala, sebelumnya Anda sudah diinformasikan untuk melepaskan gigi palsu. Selain itu, alat bantu dengar dan jepit rambut juga harus dilepaskan.
  • Bicarakan terlebih dahulu pada radiografer jika Anda merasa tegang atau memiliki fobia berada di ruang tertutup sebab hal itu dapat menghalangi proses CT scan. Petugas tersebut kemungkinan dapat membantu Anda untuk merasa lebih tenang. Jika diperlukan, Anda bisa bicarakan dengan ahli medis untuk mengonsumsi obat penenang.
  • Untuk CT scan pada bagian otak atau perut, kemungkinan Anda akan diberikan cairan kontras sebelumnya. Cairan tersebut berisi pewarna aman yang akan membantu memperjelas gambar. Tergantung bagian tubuh mana yang akan dilakukan CT scan, cairan kontras dalam diberikan dalam bentuk minuman atau disuntikkan ke dalam aliran darah. Cairan itu kemudian akan dikeluarkan tubuh melalui urin.
  • Meski jarang terjadi, cairan kontras dapat mengakibatkan reaksi alergi pada sebagian orang. Konsultasikan terlebih dahulu kepada radiografer jika memiliki reaksi alergi terhadap iodin atau cairan kontras sebelumnya.
Sementara proses CT scan sedang dilakukan, Anda harus berbaring dan tidak diperbolehkan bergerak. Atur napas seperti normal untuk mendapatkan kualitas gambar yang diperoleh. Cincin besar yang berada pada mesin CT scan akan berputar mengelilingi tubuh Anda. Tiap kali berputar akan menghasilkan gambar pindai yang baru. Tempat Anda berbaring akan bergerak sedikit tiap kali cincin tersebut selesai berputar.Radiografer akan menjalankan mesin CT scan dari ruang sebelah, terpisah dari ruang pemeriksaan. Sementara itu, Anda dapat mendengar instruksi dan berbicara dengan petugas tersebut melalui interkom.
Usai menjalani proses CT scan, tidak berarti hasilnya akan langsung tersedia. Komputer akan memproses seluruh informasi yang kemudian akan dianalisis oleh seorang dokter spesialis radiologi. Laporan hasil tes kemudian akan dikirimkan kepada dokter Anda.
Risiko radiasi dari CT scan memang ada namun kecil. Dokter hanya akan menyarankan CT scan ketika kondisi Anda benar-benar memerlukannya. Hindari CT scan jika Anda memiliki kemungkinan tengah mengandung. Minta saran alternatif terbaik dari dokter.


2. COLONOSCOPY 



Hasil gambar untuk colonoscopy adalah

Colonoscopy – inspeksi visual dari rektum dan kolon. Pemeriksaan dilakukan dengan alat, disebut kolonoskop sebuah. Kolonoskop adalah tabung fleksibel dengan kecil kamera di akhir. Instrumen ini memungkinkan dokter untuk memeriksa bagian dalam rektum dan kolon.

Ketika ditugaskan kolonoskopi?

Kolonoskopi digunakan untuk mempelajari, mendiagnosa dan mengobati masalah di usus besar. Prosedur ini paling sering dilakukan untuk alasan berikut:
Untuk menentukan penyebab sakit perut, perdarahan dari rektum atau usus perubahan;
  • Untuk deteksi dan pengobatan Kanker Usus Besar dan polip usus besar;
  • Untuk mendapatkan contoh jaringan untuk pengujian;
  • Untuk menghentikan pendarahan usus;
  • Untuk memantau respon terhadap terapi, jika Anda memiliki penyakit radang usus.

Kemungkinan komplikasi colonoscopy

Komplikasi jarang terjadi, tapi ada prosedur tidak menjamin tidak adanya risiko. Sebelum, bagaimana melakukan kolonoskopi, Anda perlu tahu tentang kemungkinan komplikasi, yang mungkin termasuk:
  • Pendarahan;
  • Perforasi atau tusukan dari usus;
Faktor, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi:
  • Merokok;
  • Sudah ada penyakit jantung atau ginjal;
  • Pengobatan dengan obat-obatan tertentu, termasuk aspirin dan obat lain dengan antikoagulan atau darah sifat pengencer;
  • Operasi perut sebelumnya atau kursus terapi radiasi;
  • Kolitis aktif, diverticulitis atau penyakit usus lainnya;
  • Pengobatan sebelumnya terapi radiasi.

Bagaimana kolonoskopi?

Persiapan untuk prosedur

Dokter Anda, mungkin, melakukan langkah-langkah ini::
  • Akan memeriksa;
  • Mempelajari sejarah penyakit;
  • Pelajari tentang obat;
  • Periksa feses untuk darah samar.
Usus Anda harus benar-benar bersih sebelum prosedur. Setiap kursi, yang tetap di usus akan memblokir Ulasan. Persiapan ini mungkin mulai beberapa hari sebelum prosedur,. Ikuti petunjuk dokter, yang mungkin termasuk salah satu cara berikut untuk membersihkan:
  • Suntikan urus-urus – cairan dimasukkan ke rektum, untuk merangsang buang air besar;
  • Obat pencahar – obat-obat, yang menyebabkan kursi;
  • Kita perlu mengambil diet cairan bening;
  • Menerima sejumlah besar cairan untuk merangsang buang air besar.
Dalam prosedur run-up:
  • Pasien mungkin diminta untuk berhenti minum obat-obat tertentu seminggu sebelum prosedur,:
    • Obat anti-inflamasi (misalnya, aspirin);
    • Pengencer darah, seperti clopidogrel atau warfarin;
    • Aditif atau vitamin, yang mengandung zat besi.
  • Malam sebelumnya, Anda bisa makan makanan ringan. Jangan makan atau minum setelah tengah malam sebelum operasi;
  • Jika Anda memiliki diabetes, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter, jika Anda perlu untuk mengambil dosis insulin;
  • Hal ini diperlukan untuk mengatur perjalanan pulang setelah prosedur.

Anestesi

Pasien menerima obat penenang (obat penenang). Ini akan membantu untuk bersantai. Ini akan menjadi perasaan mengantuk, tetapi pasien tidak tertidur.

Prosedur Colonoscopy

Anda akan berbaring di sisi kiri dengan kaki ditekuk dan lutut ditarik ke dada. Kolonoskop akan perlahan-lahan dimasukkan melalui dubur ke dalam usus. Udara juga melalui kolonoskop dapat diberikan, untuk membuka titik dua. Sebuah kamera video kecil di ujung kolonoskop memungkinkan dokter untuk memeriksa penutup usus, diproyeksikan di layar.
Selama prosedur, bisa dipilih sampel jaringan untuk biopsi atau polip dihapus.

Berapa lama kolonoskopi?

Kurang dari satu jam.

Akan sakit?

Larutan pembersih khusus, obat pencahar, dan / atau enema sering menyebabkan ketidaknyamanan. Selama dan setelah prosedur biasanya tidak ada rasa sakit. Pasien mungkin merasakan tekanan, distensi abdomen, dan / atau kejang-kejang karena memompa udara ke dalam usus besar. Ketidaknyamanan ini akan hilang setelah gas. Dokter mungkin meresepkan obat nyeri untuk meringankan ketidaknyamanan.

Merawat pasien setelah colonoscopy

Jika kain telah dihapus:
  • Ini akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan. Mungkin diperlukan 1-2 minggu. Tergantung pada hasil yang diperoleh dapat direkomendasikan tes lainnya;
  • Selama beberapa hari pertama setelah prosedur mungkin sedikit pendarahan.
Ketika Anda kembali ke rumah setelah prosedur, Pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter, yang mungkin termasuk:
  • Minum obat seperti yang diarahkan oleh dokter;
  • Anda dapat melanjutkan diet normal, kecuali dinyatakan lain Dr.;
  • Penenang memberikan perasaan kantuk. Hindari mengemudi, mengendalikan peralatan atau membuat keputusan penting sampai akhir hari;
  • Istirahat sisa hari.

Hubungi dokter Anda setelah colonoscopy

Setelah pulang ke rumah, Anda perlu ke dokter, Jika gejala berikut:
  • Perdarahan dari rektum sendok teh atau lebih darah;
  • Hitam, bangku tinggal;
  • Sakit perut yang parah;
  • Sembelit;
  • Tanda-tanda infeksi, termasuk demam atau menggigil;
  • Kegagalan untuk lulus gas atau tinja;
  • Batuk, sesak napas, sakit dada, mual dan muntah.
 

3. ELEKTROKARDIOGRAM



Tes EKG
Elektrokardiogram (EKG) atau electrocardiogram (ECG) adalah tes medis untuk mendeteksi kelainan jantung dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung, sebagaimana jantung berkontraksi. EKG dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis), dan penyakit jantung koroner.
Mesin yang mencatat EKG disebut dengan elektrokardiograf. Elektrokardiograf akan mencatat aktivitas listrik otot jantung dan menampilkan data ini pada layar visual atau pada kertas print. Data ini kemudian ditafsirkan oleh dokter yang ahli.

Hasil EKG yang normal dari jantung memiliki karakteristik yang khas. Irama jantung yang tidak teratur atau kerusakan pada otot jantung dapat berdampak pada aktivitas listrik jantung sehingga mengubah bentuk EKG. Seorang dokter mungkin akan merekomendasikan tes EKG pada pasien yang mungkin berisiko mengalami penyakit jantung karena adanya riwayat keluarga penyakit jantung, atau karena kebiasaan merokok, obesitas, diabetes, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi.
Masalah-masalah jantung yang didiagnosis dengan EKG


Berbagai masalah jantung yang dapat didiagnosis dengan EKG, antara lain:
  • Pembesaran jantung
  • Cacat jantung bawaan yang melibatkan sistem kelistrikan jantung
  • Aritmia (irama jantung abnormal - cepat, lambat atau denyutnya tidak teratur)
  • Kerusakan jantung seperti ketika salah satu arteri jantung tersumbat (oklusi koroner)
  • Suplai darah yang buruk ke jantung
  • Posisi normal dari jantung
  • Peradangan jantung - perikarditis atau miokarditis
  • Serangan jantung selama di ruang gawat darurat atau pemantauan di ruang ICU (intensive care unit)
  • Gangguan sistem konduksi jantung
  • Ketidakseimbangan kimia darah (elektrolit) yang mengontrol aktivitas jantung.
Seseorang dengan penyakit jantung bisa jadi menunjukkan hasil EKG yang normal jika kondisi penyakit jantungnya itu tidak melibatkan gangguan dalam aktivitas kelistrikan jantung. Untuk kondisi ini disarankan untuk melakukan metode diagnostik lain.

Aritmia dan normal

Masalah medis yang perlu dipertimbangkan dengan EKG

Dokter mungkin akan merekomendasikan tes EKG jika pasien mengalami gejala, seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, pingsan, napas cepat atau detak jantung tidak teratur (palpitasi). EKG sering dilakukan untuk memantau kesehatan pasien yang telah didiagnosis dengan masalah jantung, untuk membantu menilai alat pacu jantung buatan atau untuk memonitor efek dari obat tertentu pada jantung.

Tidak ada persiapan khusus untuk melakukan EKG, jadi pasien tidak perlu berpuasa sebelum tes. Tapi Anda harus memberitahukan dokter jika Anda tengah mengonsumsi suatu obat sebelum melakukan tes EKG, dan juga beritahukan dokter jika Anda memiliki alergi terhadap pita perekat (adhesive tapes) yang mungkin digunakan untuk menempelkan elektroda dalam pemeriksaan EKG.

Prosedur EKG

Elektroda EKG akan ditempelkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, jadi sebaiknya Anda (terutama wanita) menggunakan pakaian dengan atasan dan bawahan yang terpisah. Ini untuk mempermudah pemasangan elektroda EKG. Jika lokasi penempelan elektroda EKG didapati banyak bulu, bisa saja dokter memerintahkan untuk mencukurnya terlebih dahulu. Sensor yang disebut dengan elektroda akan dilekatkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, baik dengan menggunakan semacam cangkir hisap atau gel lengket. Elektroda ini selanjutnya akan mendeteksi arus listrik yang dihasilkan jantung yang diukur dan dicatat oleh mesin elektrokardiograf.

Tiga jenis utama EKG, meliputi:
  • EKG istirahat (resting ECG) - pasien berbaring. Selama tes pasien tidak diperbolehkan bergerak, karena impuls listrik lain dapat dihasilkan oleh otot-otot lain selain jantung yang dapat mengganggu pemeriksaan jantung Anda. Jenis EKG ini biasanya memakan waktu lima sampai sepuluh menit.
  • EKG ambulatory (ambulatory ECG) - EKG ambulatory atau Holter dilakukan dengan menggunakan alat perekam portabel yang dipakai setidaknya selama 24 jam. Pasien bebas untuk bergerak secara normal sementara monitor terpasang. Jenis EKG ini digunakan untuk pasien yang gejalanya intermiten dan mungkin tidak muncul selama tes EKG istirahat. Orang yang sembuh dari serangan jantung dapat dimonitor dengan cara ini untuk memastikan ketepatan fungsi jantungnya.
  • Test stres jantung - tes ini digunakan untuk merekam EKG pasien sementara pasien menggunakan alat seperti sepeda atau berjalan diatas treadmill.  Jenis EKG ini membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit.

Pasca prosedur EKG

Elektroda EKG dilepas. EKG tidak akan menyakitkan dan non-invasif, artinya kulit Anda sama sekali tidak akan rusak (tidak seperti jarum yang menembus kulit). Dokter dapat menginterpretasikan hasil EKG langsung berdasarkan riwayat medis kesehatan, gejala, dan pemeriksaan klinis pasien.

Setelah dirumah

Pasien dapat melanjutkan aktivitasnya seperti biasa setelah menjalani tes EKG. EKG adalah tes medis non-invasif dan tidak melibatkan penggunaan obat-obat (seperti anestesi) atau memerlukan waktu untuk pemulihan.

Kemungkinan komplikasi EKG

EKG merupakan prosedur medis yang aman, dan sejauh ini belum ditemukan risikonya. EKG tidak mengirimkan arus listrik ke tubuh Anda, artinya Anda tidak terkena stroom. Hanya saja ada kemungkinan adanya orang yang mungkin mengalami alergi atau sensitif terhadap elektroda yang menyebabkan kulit mereka gatal dan kemerahan. Namun hal ini sangat jarang terjadi.

Prospek jangka panjang

Hasil EKG akan menentukan langkah perawatan pasien selanjutnya, jika memang diperlukan perawatan. Pengobatan juga tergantung dari diagnosis tapi biasanya mencakup, misalnya:
  • Aritmia - obat atau operasi (seperti memasang alat pacu jantung buatan)
  • Penyakit arteri koroner atau serangan jantung - obat seperti beta-blocker, berhenti merokok, perubahan pola makan dan operasi bypass arteri koroner
  • Tekanan darah tinggi - perubahan pola makan, olahraga teratur, dan obat-obatan.

Tes lain untuk memeriksa jantung

Tes-tes lain yang dapat membantu mendiagnosis masalah jantung, antara lain:
  • Pemeriksaan fisik
  • Sinar-x (rontgen) dada
  • Echocardiogram (USG jantung)
  • Magnetic resonance imaging (MRI) atau CT scan dada
  • Tes darah
  • Kateterisasi jantung (penyisipan kateter melalui pembuluh darah pangkal paha ke jantung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar