Senin, 19 Juni 2017

CONTOH TEKNOLOGI DALAM BIDANG KESEHATAN

1. CT-scan





Melacak penyakit dengan CT Scan - alodokter 
CT Scan menggabungkan serangkaian pemindaian X-ray yang diambil dari berbagai sudut yang berbeda. Kemudian komputer akan memproses sehingga menghasilkan gambar tulang dan jaringan lunak di dalam tubuh.

Membantu Proses Diagnosis

CT scan adalah mesin pemindai berbentuk lingkaran yang besar, cukup untuk dimasuki orang dewasa dengan posisi berbaring. Alat ini dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memonitor beragam kondisi kesehatan. Kemungkinan dokter akan merekomendasikan CT scan untuk dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti:
  • Melakukan diagnosis kelainan otot dan tulang, seperti tumor atau retak pada tulang.
  • Menentukan lokasi tumor, infeksi, atau bekuan darah.
  • Memandu prosedur medis ketika melakukan operasi, biopsi, atau terapi radiasi.
  • Mendeteksi dan memonitor kondisi dan penyakit tertentu, seperti kanker, sakit jantung, nodul pada paru-paru, dan massa pada hati.
  • Mencari tahu cedera atau pendarahan internal.
Penggunaan CT scan kini juga makin banyak digunakan sebagai pemindaian penyakit atau sebagai langkah preventif. Misalnya CT scan pada usus besar bagi pasien yang memiliki risiko tinggi terkena kanker usus besar atau pemindaian jantung secara lengkap pada pasien dengan risiko tinggi penyakit jantung.

Bagian Tubuh yang Dipindai 

Selama pemeriksaan dengan CT scan, Anda akan diminta untuk berbaring di atas sebuah tempat tidur yang dapat bergerak masuk dan keluar secara otomatis. Petugas bagian radiologi atau radiografer yang membantu pemeriksaan akan menempatkan posisi Anda dengan tepat hingga bagian tubuh yang diperiksa dapat terpindai dengan jelas.Beberapa bagian tubuh berikut sering diperiksa menggunakan CT scan untuk mengetahui kondisi-kondisi khusus, seperti:
  • Kepala. CT scan biasanya digunakan di bagian kepala untuk mendeteksi jaringan yang mati akibat stroke, tumor, jaringan yang mengeras akibat tumpukan kalsium, pendarahan, dan trauma pada tulang.
  • Paru-paru. Pemindaian dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya perubahan akut atau kronis pada bagian dalam paru-paru. CT scan yang dapat dilakukan dari berbagai sudut dapat lebih akurat dibandingkan pemindaian X-ray dua dimensi.
  • Jantung. Dengan kemampuan rotasi per detik yang dikombinasikan dengan potongan gambar dengan resolusi dan kecepatan tinggi, CT scan mampu memberikan hasil pencitraan arteri koroner yang baik.
  • Rongga perut dan panggul. Pemindaian dengan CT scan merupakan metode sensitif yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit pada organ-organ di rongga perut. Dokter sering memanfaatkan untuk menentukan tingkat kanker dan perkembangannya. Juga dapat dilakukan untuk memeriksa penyebab sakit perut akut.
  • Tulang. CT scan sering digunakan untuk memindai kondisi patah tulang kompleks, terutama di sekitar sendi, karena kemampuannya untuk merekonstruksi lokasi dari berbagai sudut. Patah tulang, cedera ligamen, dan dislokasi dapat ditemukan dengan mudah.

Mempertimbangkan Faktor Risiko

Selama proses CT scan, Anda akan terpapar oleh tingkat radiasi yang lebih tinggi dibandingkan pemindaian X-ray biasa. Radiasi ini kemungkinan akan sedikit meningkatkan risiko kanker. Meski demikian, CT scan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan dengan tingkat risiko yang tergolong kecil.Dokter akan menggunakan tingkat radiasi serendah mungkin. Mesin dan teknik terbaru dapat membuat radiasi yang Anda peroleh makin sedikit. Konsultasikan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko yang ada sebelum melakukan CT scan.
Paparan radiasi dari CT scan sebaiknya dijauhi oleh ibu hamil. Pertimbangkan kembali jika Anda memiliki kemungkinan hamil pada saat akan melakukan CT scan. Kemungkinan dokter akan menyarankan jenis pemindaian lain, seperti ultrasound atau magnetic resonance imaging (MRI) guna menghindari risiko pada janin.
Selain itu, anak-anak juga memiliki risiko yang lebih besar terhadap paparan radiasi dibandingkan orang dewasa. CT scan hanya dapat dilakukan jika memang sangat diperlukan pasien anak-anak.

Langkah-langkah Persiapan

Sebelum menjalani proses CT scan, Anda akan ditanyai mengenai kondisi kesehatan pada saat ini, konsumsi obat tertentu, dan kemungkinan memiliki alergi. Berikut ini langkah-langkah yang perlu diketahui sebelum menjalani CT scan.
  • Saat akan menjalani CT scan, Anda akan diminta untuk mengganti baju dengan pakaian khusus yang disediakan pihak rumah sakit. Anda juga akan diminta untuk melepas semua perhiasan sebab logam dapat mengganggu proses pemindaian.
  • Jika CT scan dilakukan pada bagian kepala, sebelumnya Anda sudah diinformasikan untuk melepaskan gigi palsu. Selain itu, alat bantu dengar dan jepit rambut juga harus dilepaskan.
  • Bicarakan terlebih dahulu pada radiografer jika Anda merasa tegang atau memiliki fobia berada di ruang tertutup sebab hal itu dapat menghalangi proses CT scan. Petugas tersebut kemungkinan dapat membantu Anda untuk merasa lebih tenang. Jika diperlukan, Anda bisa bicarakan dengan ahli medis untuk mengonsumsi obat penenang.
  • Untuk CT scan pada bagian otak atau perut, kemungkinan Anda akan diberikan cairan kontras sebelumnya. Cairan tersebut berisi pewarna aman yang akan membantu memperjelas gambar. Tergantung bagian tubuh mana yang akan dilakukan CT scan, cairan kontras dalam diberikan dalam bentuk minuman atau disuntikkan ke dalam aliran darah. Cairan itu kemudian akan dikeluarkan tubuh melalui urin.
  • Meski jarang terjadi, cairan kontras dapat mengakibatkan reaksi alergi pada sebagian orang. Konsultasikan terlebih dahulu kepada radiografer jika memiliki reaksi alergi terhadap iodin atau cairan kontras sebelumnya.
Sementara proses CT scan sedang dilakukan, Anda harus berbaring dan tidak diperbolehkan bergerak. Atur napas seperti normal untuk mendapatkan kualitas gambar yang diperoleh. Cincin besar yang berada pada mesin CT scan akan berputar mengelilingi tubuh Anda. Tiap kali berputar akan menghasilkan gambar pindai yang baru. Tempat Anda berbaring akan bergerak sedikit tiap kali cincin tersebut selesai berputar.Radiografer akan menjalankan mesin CT scan dari ruang sebelah, terpisah dari ruang pemeriksaan. Sementara itu, Anda dapat mendengar instruksi dan berbicara dengan petugas tersebut melalui interkom.
Usai menjalani proses CT scan, tidak berarti hasilnya akan langsung tersedia. Komputer akan memproses seluruh informasi yang kemudian akan dianalisis oleh seorang dokter spesialis radiologi. Laporan hasil tes kemudian akan dikirimkan kepada dokter Anda.
Risiko radiasi dari CT scan memang ada namun kecil. Dokter hanya akan menyarankan CT scan ketika kondisi Anda benar-benar memerlukannya. Hindari CT scan jika Anda memiliki kemungkinan tengah mengandung. Minta saran alternatif terbaik dari dokter.


2. COLONOSCOPY 



Hasil gambar untuk colonoscopy adalah

Colonoscopy – inspeksi visual dari rektum dan kolon. Pemeriksaan dilakukan dengan alat, disebut kolonoskop sebuah. Kolonoskop adalah tabung fleksibel dengan kecil kamera di akhir. Instrumen ini memungkinkan dokter untuk memeriksa bagian dalam rektum dan kolon.

Ketika ditugaskan kolonoskopi?

Kolonoskopi digunakan untuk mempelajari, mendiagnosa dan mengobati masalah di usus besar. Prosedur ini paling sering dilakukan untuk alasan berikut:
Untuk menentukan penyebab sakit perut, perdarahan dari rektum atau usus perubahan;
  • Untuk deteksi dan pengobatan Kanker Usus Besar dan polip usus besar;
  • Untuk mendapatkan contoh jaringan untuk pengujian;
  • Untuk menghentikan pendarahan usus;
  • Untuk memantau respon terhadap terapi, jika Anda memiliki penyakit radang usus.

Kemungkinan komplikasi colonoscopy

Komplikasi jarang terjadi, tapi ada prosedur tidak menjamin tidak adanya risiko. Sebelum, bagaimana melakukan kolonoskopi, Anda perlu tahu tentang kemungkinan komplikasi, yang mungkin termasuk:
  • Pendarahan;
  • Perforasi atau tusukan dari usus;
Faktor, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi:
  • Merokok;
  • Sudah ada penyakit jantung atau ginjal;
  • Pengobatan dengan obat-obatan tertentu, termasuk aspirin dan obat lain dengan antikoagulan atau darah sifat pengencer;
  • Operasi perut sebelumnya atau kursus terapi radiasi;
  • Kolitis aktif, diverticulitis atau penyakit usus lainnya;
  • Pengobatan sebelumnya terapi radiasi.

Bagaimana kolonoskopi?

Persiapan untuk prosedur

Dokter Anda, mungkin, melakukan langkah-langkah ini::
  • Akan memeriksa;
  • Mempelajari sejarah penyakit;
  • Pelajari tentang obat;
  • Periksa feses untuk darah samar.
Usus Anda harus benar-benar bersih sebelum prosedur. Setiap kursi, yang tetap di usus akan memblokir Ulasan. Persiapan ini mungkin mulai beberapa hari sebelum prosedur,. Ikuti petunjuk dokter, yang mungkin termasuk salah satu cara berikut untuk membersihkan:
  • Suntikan urus-urus – cairan dimasukkan ke rektum, untuk merangsang buang air besar;
  • Obat pencahar – obat-obat, yang menyebabkan kursi;
  • Kita perlu mengambil diet cairan bening;
  • Menerima sejumlah besar cairan untuk merangsang buang air besar.
Dalam prosedur run-up:
  • Pasien mungkin diminta untuk berhenti minum obat-obat tertentu seminggu sebelum prosedur,:
    • Obat anti-inflamasi (misalnya, aspirin);
    • Pengencer darah, seperti clopidogrel atau warfarin;
    • Aditif atau vitamin, yang mengandung zat besi.
  • Malam sebelumnya, Anda bisa makan makanan ringan. Jangan makan atau minum setelah tengah malam sebelum operasi;
  • Jika Anda memiliki diabetes, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter, jika Anda perlu untuk mengambil dosis insulin;
  • Hal ini diperlukan untuk mengatur perjalanan pulang setelah prosedur.

Anestesi

Pasien menerima obat penenang (obat penenang). Ini akan membantu untuk bersantai. Ini akan menjadi perasaan mengantuk, tetapi pasien tidak tertidur.

Prosedur Colonoscopy

Anda akan berbaring di sisi kiri dengan kaki ditekuk dan lutut ditarik ke dada. Kolonoskop akan perlahan-lahan dimasukkan melalui dubur ke dalam usus. Udara juga melalui kolonoskop dapat diberikan, untuk membuka titik dua. Sebuah kamera video kecil di ujung kolonoskop memungkinkan dokter untuk memeriksa penutup usus, diproyeksikan di layar.
Selama prosedur, bisa dipilih sampel jaringan untuk biopsi atau polip dihapus.

Berapa lama kolonoskopi?

Kurang dari satu jam.

Akan sakit?

Larutan pembersih khusus, obat pencahar, dan / atau enema sering menyebabkan ketidaknyamanan. Selama dan setelah prosedur biasanya tidak ada rasa sakit. Pasien mungkin merasakan tekanan, distensi abdomen, dan / atau kejang-kejang karena memompa udara ke dalam usus besar. Ketidaknyamanan ini akan hilang setelah gas. Dokter mungkin meresepkan obat nyeri untuk meringankan ketidaknyamanan.

Merawat pasien setelah colonoscopy

Jika kain telah dihapus:
  • Ini akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan. Mungkin diperlukan 1-2 minggu. Tergantung pada hasil yang diperoleh dapat direkomendasikan tes lainnya;
  • Selama beberapa hari pertama setelah prosedur mungkin sedikit pendarahan.
Ketika Anda kembali ke rumah setelah prosedur, Pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter, yang mungkin termasuk:
  • Minum obat seperti yang diarahkan oleh dokter;
  • Anda dapat melanjutkan diet normal, kecuali dinyatakan lain Dr.;
  • Penenang memberikan perasaan kantuk. Hindari mengemudi, mengendalikan peralatan atau membuat keputusan penting sampai akhir hari;
  • Istirahat sisa hari.

Hubungi dokter Anda setelah colonoscopy

Setelah pulang ke rumah, Anda perlu ke dokter, Jika gejala berikut:
  • Perdarahan dari rektum sendok teh atau lebih darah;
  • Hitam, bangku tinggal;
  • Sakit perut yang parah;
  • Sembelit;
  • Tanda-tanda infeksi, termasuk demam atau menggigil;
  • Kegagalan untuk lulus gas atau tinja;
  • Batuk, sesak napas, sakit dada, mual dan muntah.
 

3. ELEKTROKARDIOGRAM



Tes EKG
Elektrokardiogram (EKG) atau electrocardiogram (ECG) adalah tes medis untuk mendeteksi kelainan jantung dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung, sebagaimana jantung berkontraksi. EKG dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau miokarditis), dan penyakit jantung koroner.
Mesin yang mencatat EKG disebut dengan elektrokardiograf. Elektrokardiograf akan mencatat aktivitas listrik otot jantung dan menampilkan data ini pada layar visual atau pada kertas print. Data ini kemudian ditafsirkan oleh dokter yang ahli.

Hasil EKG yang normal dari jantung memiliki karakteristik yang khas. Irama jantung yang tidak teratur atau kerusakan pada otot jantung dapat berdampak pada aktivitas listrik jantung sehingga mengubah bentuk EKG. Seorang dokter mungkin akan merekomendasikan tes EKG pada pasien yang mungkin berisiko mengalami penyakit jantung karena adanya riwayat keluarga penyakit jantung, atau karena kebiasaan merokok, obesitas, diabetes, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi.
Masalah-masalah jantung yang didiagnosis dengan EKG


Berbagai masalah jantung yang dapat didiagnosis dengan EKG, antara lain:
  • Pembesaran jantung
  • Cacat jantung bawaan yang melibatkan sistem kelistrikan jantung
  • Aritmia (irama jantung abnormal - cepat, lambat atau denyutnya tidak teratur)
  • Kerusakan jantung seperti ketika salah satu arteri jantung tersumbat (oklusi koroner)
  • Suplai darah yang buruk ke jantung
  • Posisi normal dari jantung
  • Peradangan jantung - perikarditis atau miokarditis
  • Serangan jantung selama di ruang gawat darurat atau pemantauan di ruang ICU (intensive care unit)
  • Gangguan sistem konduksi jantung
  • Ketidakseimbangan kimia darah (elektrolit) yang mengontrol aktivitas jantung.
Seseorang dengan penyakit jantung bisa jadi menunjukkan hasil EKG yang normal jika kondisi penyakit jantungnya itu tidak melibatkan gangguan dalam aktivitas kelistrikan jantung. Untuk kondisi ini disarankan untuk melakukan metode diagnostik lain.

Aritmia dan normal

Masalah medis yang perlu dipertimbangkan dengan EKG

Dokter mungkin akan merekomendasikan tes EKG jika pasien mengalami gejala, seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, pingsan, napas cepat atau detak jantung tidak teratur (palpitasi). EKG sering dilakukan untuk memantau kesehatan pasien yang telah didiagnosis dengan masalah jantung, untuk membantu menilai alat pacu jantung buatan atau untuk memonitor efek dari obat tertentu pada jantung.

Tidak ada persiapan khusus untuk melakukan EKG, jadi pasien tidak perlu berpuasa sebelum tes. Tapi Anda harus memberitahukan dokter jika Anda tengah mengonsumsi suatu obat sebelum melakukan tes EKG, dan juga beritahukan dokter jika Anda memiliki alergi terhadap pita perekat (adhesive tapes) yang mungkin digunakan untuk menempelkan elektroda dalam pemeriksaan EKG.

Prosedur EKG

Elektroda EKG akan ditempelkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, jadi sebaiknya Anda (terutama wanita) menggunakan pakaian dengan atasan dan bawahan yang terpisah. Ini untuk mempermudah pemasangan elektroda EKG. Jika lokasi penempelan elektroda EKG didapati banyak bulu, bisa saja dokter memerintahkan untuk mencukurnya terlebih dahulu. Sensor yang disebut dengan elektroda akan dilekatkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, baik dengan menggunakan semacam cangkir hisap atau gel lengket. Elektroda ini selanjutnya akan mendeteksi arus listrik yang dihasilkan jantung yang diukur dan dicatat oleh mesin elektrokardiograf.

Tiga jenis utama EKG, meliputi:
  • EKG istirahat (resting ECG) - pasien berbaring. Selama tes pasien tidak diperbolehkan bergerak, karena impuls listrik lain dapat dihasilkan oleh otot-otot lain selain jantung yang dapat mengganggu pemeriksaan jantung Anda. Jenis EKG ini biasanya memakan waktu lima sampai sepuluh menit.
  • EKG ambulatory (ambulatory ECG) - EKG ambulatory atau Holter dilakukan dengan menggunakan alat perekam portabel yang dipakai setidaknya selama 24 jam. Pasien bebas untuk bergerak secara normal sementara monitor terpasang. Jenis EKG ini digunakan untuk pasien yang gejalanya intermiten dan mungkin tidak muncul selama tes EKG istirahat. Orang yang sembuh dari serangan jantung dapat dimonitor dengan cara ini untuk memastikan ketepatan fungsi jantungnya.
  • Test stres jantung - tes ini digunakan untuk merekam EKG pasien sementara pasien menggunakan alat seperti sepeda atau berjalan diatas treadmill.  Jenis EKG ini membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit.

Pasca prosedur EKG

Elektroda EKG dilepas. EKG tidak akan menyakitkan dan non-invasif, artinya kulit Anda sama sekali tidak akan rusak (tidak seperti jarum yang menembus kulit). Dokter dapat menginterpretasikan hasil EKG langsung berdasarkan riwayat medis kesehatan, gejala, dan pemeriksaan klinis pasien.

Setelah dirumah

Pasien dapat melanjutkan aktivitasnya seperti biasa setelah menjalani tes EKG. EKG adalah tes medis non-invasif dan tidak melibatkan penggunaan obat-obat (seperti anestesi) atau memerlukan waktu untuk pemulihan.

Kemungkinan komplikasi EKG

EKG merupakan prosedur medis yang aman, dan sejauh ini belum ditemukan risikonya. EKG tidak mengirimkan arus listrik ke tubuh Anda, artinya Anda tidak terkena stroom. Hanya saja ada kemungkinan adanya orang yang mungkin mengalami alergi atau sensitif terhadap elektroda yang menyebabkan kulit mereka gatal dan kemerahan. Namun hal ini sangat jarang terjadi.

Prospek jangka panjang

Hasil EKG akan menentukan langkah perawatan pasien selanjutnya, jika memang diperlukan perawatan. Pengobatan juga tergantung dari diagnosis tapi biasanya mencakup, misalnya:
  • Aritmia - obat atau operasi (seperti memasang alat pacu jantung buatan)
  • Penyakit arteri koroner atau serangan jantung - obat seperti beta-blocker, berhenti merokok, perubahan pola makan dan operasi bypass arteri koroner
  • Tekanan darah tinggi - perubahan pola makan, olahraga teratur, dan obat-obatan.

Tes lain untuk memeriksa jantung

Tes-tes lain yang dapat membantu mendiagnosis masalah jantung, antara lain:
  • Pemeriksaan fisik
  • Sinar-x (rontgen) dada
  • Echocardiogram (USG jantung)
  • Magnetic resonance imaging (MRI) atau CT scan dada
  • Tes darah
  • Kateterisasi jantung (penyisipan kateter melalui pembuluh darah pangkal paha ke jantung).

Jumat, 02 Juni 2017

SIMPUS (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS)



v  Pengertian sistem informasi manajemen puskesmas

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah sistem Informasi yang terintegrasi dan didesain multi user yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen puskesmas. Dalam implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows) dan berbasis web (OS Open Source). SIMPUSini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem (manajemen user), Loket, Poli BP/umum, Poli Gigi, Lab/Radiologi, Apotek, Poli KIA, UGD, Rawat Inap, Kegiatan Luar Gedung/UKM, Pojok Gizi, Pelayanan KB, Manajemen Aset, dan Kepegawaian. Memungkinkan koneksi online Dinas Kesehatan ke Puskesmas/Pustu secara real time. Ditunjang dengan berbagai macam fitur yang memudahkan penggunan  (user), antara lain:
  • Tata tampilan tab view menarik
  • Mudah digunakan (User friendly)
  • Laporan lengkap (administrasi ke dinas)
  • Output bisa convert excel dan pdf
  • Fasilitas pencarian data pasien
  • Fasilitas auto backup data



Ø  Mengapa Harus SIMPUS ?
Indonesia bersama negara-negara sedunia telah menyepakati tujuan pembangunan milinium atau yang dikenal denganMillenium Development Goals (MDGs). Sedikitnya ada lima goal dari delapan goal MDGs yang bersentuhan langsung dengan bidang kesehatan. Penanggulangan kelaparan dan gizi buruk, penurunan angka kematian anak, peningkatan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya dan menjaga kesehatan lingkungan. Dengan demikian bidang kesehatan secara luas menjadi tumpuan dari pencapaian MDGs.
Di indonesia, penguatan peran bidang kesehatan menjadi andalan program pembangunan di samping bidang pendidikan. Dalam hal ini penguatan peran Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat menjadi fokus utama program-program kesehatan pemerintah.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk, kompleksitas masalah kesehatan masyarakat, dan tuntutan akan pencapaian MDGs maka diperlukan sebuah upaya yang sistematis di bidang kesehatan, salah satunya dengan menjamin ketersediaan data kesehatan masyarakat guna melakukan pengukuran kinerja dan perumusan kebijakan. Dalam konteks ini maka pemanfaatan teknologi informasi guna menunjang pelayanan kesehatan menjadi tidak dapat dihindarkan. Dalam era digital seperti sekarang, pemanfaatan teknologi informasi tidak lagi menjadi added value namun sudah menjadi standart value. Maka implementasi SIMPUS menjadi solusi tepat untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan.

Ø  Spesifikasi SIMPUS
1. SIMPUS versi Desktop
Spesifikasi teknis:
·         Platform Under Windows
·         OS Windows
·         Pemrograman Visual Basic untuk interface
·         Database MySQL
2. SIMPUS versi Web (Web Based)
Spesifikasi teknis:
·         Platform Open Source
·         OS  (Linux/Windows)
·         Pemrograman PHP untuk interface
·         Database MySQL
Fitur Unggulan
  • Tata tampilan gambar view tab yang menarik ( berbasis GUI / Graphical User Interface) dan user friendly

Tampilan Menu KIA Simpus Web Based
  • Fasilitas entri data kegiatan pelayanan Puskesmas baik dalam maupun luar gedung (laporan/output bisa disatukan sesuai kebutuhan)
  • Fasilitas pencarian pasien, cetak Buku Pasien, Paper pasien dan Kartu Pasien, cetak Surat Keterangan (sakit,sehat dan Kematian), cetak Surat Rujukan RS (Umum, ASKES, ASKESKIN)
  • Fasilitas pencarian pasien secara cepat

Fasilitas untuk mencari data pasien, dengan fasilitas ini registrasi pasien bisa dilakukandengan cepat, kurang dari 1 menit.
  • Fasilitas view dan cetak rekam medik pasien

Detil Riwayat Pasien Simpus
  • Diagnosa (dx) penyakit sudah menggunakan ICD X
  • Fasilitas warning untuk alergi

Daftar 10 Penyakit Terbesar
  • Database obat lengkap (bisa ditambahkan sendiri) baik obat dari Dinas maupun Swadaya
  • Fasilitas Pembuatan resep Obat bisa dalam bentuk Puyer
  • Fasilitas Perhitungan stok opname dan LPLPO Obat/alkes dilakukan secara otomatis, sesuai dengan penggunaannya.

Menu laporan apotek: LPLPO, lap bulanan pemakaian, lap resep, stok terkini, kompilasi data peresapan
  • Menyediakan output laporan yang diperlukan untuk Administrasi Ke Dinas (bulanan dan tahunan)
  • Laporan bisa dalam bentuk grafik dan peta visual (contoh: Peta penyebaran Penyakit dan Grafik Pemantauan Kasus)

Grafik Pemantauan Kasus Simpus
  • Fasilitas transfer data ke dinas (bisa melalui perangkat jaringan maupun Flashdisk)
  • Laporan bisa difilter berdasarkan kategori-kategori sesuai kebutuhan
  • Fasilitas Laporan bisa di-convert dalam bentuk data MS-Excell dan Pdf
  • Fasilitas Backup Data Otomatis (Auto Backup)
  • Fasilitas Integrasi Data seluruh puskesmas ke Dinas Kesehatan

Menu Integrasi Data di Dinas Kesehatan
Ruang Lingkup SIMPUS
  • Admin Sistem (manajemen user)
  • Modul Registrasi Loket
  • Modul Pelayanan Poli Umum/BP
  • Modul Pelayanan Poli Gigi
  • Modul Pelayanan Poli KIA
  • Modul Pelayanan Unit Apotek
  • Modul Pelayanan Unit Laboratorium/Radiologi
  • Modul Pelayanan UGD (untuk Puskesmas Perawatan)
  • Modul Pelayanan Rawat Inap
  • Modul Pelayanan Poli Mata
  • Modul Aset/Inventory Puskesmas
  • Modul Kepegawaian
  • Modul Administrasi (pencetakan surat Keterangan/Rujukan & Laporan Puskesmas)
  • Modul Kegiatan Luar Gedung / UKM (Posyandu Lansia, Posyandu anak, Imunisasi, Sanitasi Lingkungan, Pelayanan Gizi, P2P, Kesga, Promkes dll)
Jejak SIMPUS
Digital Sense telah menjalin kerjasama dengan beberapa Dinas Kesehatan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan SIMPUS, yaitu:
Simpus Jombang >> Dinas Kesehatan Jombang (34 Puskesmas)
Simpuswangi >> Dinas Kesehatan Banyuwangi (45 Puskesmas)
Simpusmojo >> Dinas Kesehatan Kota Mojokerto (5 Puskesmas, 16 Puskesmas Pembantu)
Simpus Tuban >> Dinas Kesehatan Tuban (6 Puskesmas)

SIMRS (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT)



SIMRS (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT)
Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan tepat. sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.



Tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit
  1. lebih menigkatkan pelayanan rumah sakit
  2. agar data-data yang ada dalam rumah sakit tersusun rapih.
  3. kemudahan dalam pencarian data obat, pasien dll yang berhubungan dengan rumah sakit.
  4. meningktakan citra pelayanan rumah sakit.
Mekanisme Kontrol
Mendukung pengendalian mutu pelayanan medis, penilaian produktivitas, analisis, pemanfaatam dan perkiraan kebutuhan, perencanaan dan evaluasi program, menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis, sistem ini berguna untuk menunjang proses fungsi fungsi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih dan baik.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat dibagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5 komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai kebutuhan:
  1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
  2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
  3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
  4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
  5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)
  6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD tersebut)
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini. Di bidang    kesehatan    terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong Indonesia Sehat.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :
  1. Development Master Plancetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak terbatas.
  2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu      kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis.
  3. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang pengembangan sistem informasi manajeman khususnya rumah sakit (kesehatan).
  4. Teknologi Informasiketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network).
Spesifikasi Sistem

SIM RS tersusun atas beberapa sistem dan modul :
1. Admin Sistem
2. Sistem Pelayanan Pasien / Billing System
  • Modul Loket/Registrasi Pasien
  • Modul Pelayanan Rawat Jalan
  • Modul Pelayanan Rawat Inap
  • Modul UGD
  • Modul IRD
  • Modul Kamar Operasi
  • Modul Persalinan
  • Modul Paviliun
  • Modul Modul Rawat Intensive (ICU/NICU/PICU)
  • Modul Instalasi Hemodelisia
  • Modul Medical Check Up
3. Sistem Farmasi
  • Modul Pengendalian Stok
  • Modul Gudang Obat
  • Modul Floor Stock
  • Modul Produksi Obat
  • Modul Apotek (multi apotek)
4. Sistem Penunjang Medis
  • Modul Laboratorium
  • Modul Radiologi
  • Modul Bank Darah
  • Modul Fisioterapi
  • Modul Rehab Medis
  • Modul Kamar Jenazah
  • Modul Manajemen Dapur
  • Modul Gizi
  • Modul Rekam Medik
5. Sistem Aset/Inventori
6. Sistem Keuangan dan Akuntansi
  • Modul Hutang
  • Modul Piutang
  • Modul Kas-Bank
  • Modul Budgeting
  • Modul Akutansi
7. Sistem Human Resources Development (HRD)
  • Modul Personalia
  • Modul Penggajian / Payroll
  • Modul RSU Pendidikan
8. Sistem Manajemen
  • Modul Manajemen Pelayanan
  • Modul Manajemen Farmasi
  • Modul Manajemen Keuangan
  • Modul Manajemen Aset
  • Modul Pemasaran dan Publikasi / PR

Contoh tampilan SIMRS


Fitur Unggulan
SIMRS memiliki fitur-fitur unggulan, diantaranya:
  • Pencatatan akuntasi secara accrual
  • Pencatatan jasa layanan dengan multi tarif: berdasar perda dan KSO (Askes)
  • Mendukung integrasi dengan sistem luar seperti sistem ASKES
  • Fasilitas perhitungan unit cost
  • Perhitungan jasa pelaksana layanan dilakukan secara accrual
  • Antrian pasien tiap unit pelayanan otomatis berdasar kedatangan loket
  • Support Bridging dengan aplikasi SEP BPJS

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :
  • Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat.
  • Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi menangani proses maupun penampungan data.
  • Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan  kemudahan pengembangan di masa yang akan datang.
  • Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor maupun pasar.

Yang paling penting adalah sesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kemasa depan tentunya.

Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan beberapa pendekatan, seperti:
  1.  Sistems Approach, pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja.
  2. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
  3. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.
  4. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.
Secara besar sistem informasi harus dikelompokkan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit yaitu :
  1. Rumah Sakit Vertikal
  2. Rumah Sakt Umum Daerah
  3. Rumah Sakit Umum Swasta
  4. Rumah Sakit Spesialis
Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-kelompok diatas guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan sistem informasi terutama yang di dasarkan pada modular, modul-modul yang di gunakan oleh rumah sakit daearh tentu akan berbeda dengan rumah sakit vertical maupun swasta.
Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah :
  1. Ketidaksiapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintegrasi dan berbasis komputer.
  2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada proses migrasi data.
  3. Komitmen yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyeluruh sehingga menimbulkan kekacauan pada data transakit.
  4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
  5. Berubah-ubahnya kebijakan.
  6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
  7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait.
Manfaat yang didapatkan Rumah Sakit dengan menggunakan SIMRS ini adalah:
1.    Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan bagian lainnya.

2.    Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek / floorstock) bisa dilakukan dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa diketahui setiap saat.

3.     Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk semua jasa perawatan yang telah diterima pasien.

4.    Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan dipanggil dengan cepat dan otomatis.

5.    Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah disesuaikan dengan standard yang telah ditetapkan WHO.

6.    Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.

7.    Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun bank.

8.    Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang piutang bisa dikurangi.

9.    Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data bersama (data sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat, karyawan dan obat) maupun data transaksi.

10.    Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain (sebagai masukan / input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses antar bagian.

11.    SIMRS memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit, cepat dan akurat.

12.    Pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan dengan mudah.

13.    Efisiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh bagian yang paling berkompeten.

14.    Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan cepat. Dengan demikian karyawan lebih bisa berkonsentrasi kepada hal-hal yang bersifat stratgis.

Sumber :